Home » » TUGAS 2 TEORI ORGANISASI UMUM 2

TUGAS 2 TEORI ORGANISASI UMUM 2

Written By Unknown on Friday, 1 January 2016 | 05:02

       1. Produsen dan fungsi produksi

Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Terdapat dua macam faktor produksi yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi turunan.

1. Faktor produksi asli
Yang termasuk faktor produksi asli antara lain sebagai berikut :
a.  Alam. Contohnya : tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh – tumbuhan, hewan, barang tambang.
b.  Tenaga kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam yang tersedia  tidak akan dapat dirubah atau diolah menjadi barang hasil produksi.

2.  Faktor produksi turunan
Adalah faktor produksi hasil dari penggabungan faktor produksi asli yang merupakan perkembangan kebudayaan dan pengetahuan manusia.

       2. Produksi Optimal

    Produksi optimal dikaitkan dengan penggunaan factor produksi untuk memproduksi output tertentu, posisi optimal ini dicapai dimana tidak dimungkinkan untuk meningkatkan output tanpa mengurangi produksioutput yang lain.

a.      Tingkat Produksi Optimal

Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantitiy (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapatdicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan(carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimum. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biayapersediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.

b.      Penentuan Volume Produksi yang Optimal

Menurut Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variable saja. Biaya variable dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sbb :

·         Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
·         Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).

      3. Least Cost Combination


Least Cost Combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan. ISoquant atau Isoproduct Curve adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai kemungkinan kombinasi 2 input variable dengan tingkat putput tertentu. Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.

Penggunaan kombinasi factor produksi dengan menggunakan biaya yang paling murah. Syarat LCC: MRTS (marginal rate of technical substitution), bila menambah salah satu input maka mengurangi penggunaan input. Perusahaan akan memiliki tiga kemungkinan alternatif sebelumnya.

           1.   Untuk menghabiskan uang hanya pada modal dan aman 10 unit itu.

2.   Untuk menghabiskan jumlah tersebut hanya pada tenaga kerja dan mengamankan 50 unit tenaga kerja.

3.      Untuk menghabiskan jumlah tersebut sebagian pada modal dan sebagian pada tenagakerja.

4.         Macam-macam ongkos dan kurva ongkos

è Ongkos adalah biaya jumlah yang di keluarkan produsen dan tingkat output.
è Kurva ongkos adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan.

a.       Total Fixed Cost
Ongkos keseluruhan yang di keluarkan perusahaan berapapun tingkat harganya. Contoh: sewa gedung.
b.      Total Variable Cost
 Ongkos keseluruhan yang di keluarkan perusahaan yang berubah-ubah menurut  tinggi rendahnya harga yang di produksikan. Contoh: bahan mentah.
c.        Total Cost
Ongkos keseluruhan antara penjumlahan Total Fixed Cost dengan Total Variabel Cost.  TC = TFC + TVC.
d.      Average Fixed Cost
Ongkos tetap yang di bebankan pada satu unit output.
AFC = TFC / Q. Q = jumlah output yang dihasilkan.
e.      Average Variable Cost
Ongkos variabel yang di bebankan pada satu unit output. AVR = TVC / Q.
f.        Average Total Cost
Ongkos produksi dari yang diperhitungkan untuk setiap unit output. AR = TC/Q.
g.       Marginal Cost
Kenaikan ongkos yang diakibatkan oleh bertambahnya satu unit output.
MCn = TCn - TCn-1.

5.      Penerimaan (revenue)

Penerimaan atau Revenue adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan barang atau outputnya.
Macam-macam revenue sebagai berikut :
• Total Revenue (TR) adalah penerimaan total dari hasil penjualan output.
TR = P.Q dimana : P=Price / harga
                                       Q = Quantity / Jumlah barang
• Average Revenue (AR) adalah penerimaan per unit dari penjualan output.
AR = TR / Q = P.Q / Q = P Jadi AR = P
• Marginal Revenue (MR) adalah kenaikan atau penurunan penerimaan sebagai akibat dari penambahan atau pengurangan satu unit output.
                                            MR = ∆TR / ∆Q

Sifat-sifat dari konsep revenue sebagai berikut :
• Total Revenue naik pada saat Eh dari kurva permintaan (AR) lebih dari 1 yang berarti penurunan harga 1 %, berakibat kenaikan permintaan lebih dari 1 %.
• Total Revenue maksimum pada Eh = 1.
• Total Revenue turun pada saat Eh < 1 yang berarti penurunan harga 1 % berakibat kenaikan permintaan kurang dari 1 %.

Keuntungan Maksimum
Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai berikut :
• Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos minimum.
• Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR =MC

6.      Keuntungan Maximum
a.      Permintaan dan Hasil Jualan
Didalam menganalisis usaha sesuatu perusahaan untuk memaksimumkan keuntungan ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu :
Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan.
Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu.

b.      Permintaan Pasar dan Perusahaan

c.       Hasil Penjualan Marginal, Rata-rata dan Total, terbagi menjadi beberapa bagian yaitu diantaranya adalah :

a.      Pendekatan Total


Gambar 1. Mencari Keuntungan Maksimum dengan Pendekatan Total

 

Gambar 2. Kurva Mencari Keuntungan Maksimum dengan Pendekatan Total

b.      Pendekatan Marginal


Gambar 3. Mencari Keuntungan Maksimum dengan Pendekatan Marginal

 


Gambar 4. Kurva Mencari Keuntungan Maksimum dengan Pendekatan Marginal

c.       Pendekatan Rata-rata

Hasil Penjualan Rata-rata,untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang yang diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan. Dengan demikian kurva ini adalah kurva hasil penjualan rata-rata pada harga barang sebanyak Rp 3000 (dan dinyatakan sebagai AR^. Kalau harga barang yang dijual perusahaan adalah Rp 6000, kurva d} = AR} = MRj adalah kurva permintaan dan juga kurva hasil penjualan rata-rata pada harga Rp 6000.

Dalam mencari keuntungan maksimum dengan pendekatan rata-rata, yaitu menggabungkan antara pasar persaingan sempurna dengan persaingan pasar tidak sempurna.





Sumber :

Bagikan ke:
Facebook
Tweets
0 Google
 
Copyright © LOVE IS MY LIFE - All Rights Reserved