Home » » Makalah Kebiasaan Merokok

Makalah Kebiasaan Merokok

Written By Unknown on Saturday, 4 October 2014 | 08:32




BAB I
                                       PENDAHULUAN    

Dewasa ini, merokok bukanlah hal yang asing untuk di pandang masyarakat di Indonesia. Hampir setiap tempat dan setiap waktu dapat di temui perokok tersebut. Merokok sudah menjadi kebiasaan yang sangat  umum dan meluas di masyarakat tetapi kebiasaan merokok sulit dihilangkan dan jarang diakui orang sebagai suatu kebiasaan buruk. Bahkan pada zaman sekarang bukan hanya para kaum adam yang menghisap rokok tersebut, kaum hawa pun telah menjadikan merokok sebagai tren hidup mereka.
Berbicara mengenai merokok, pengertian rokok sendiri yaitu gulungan tembakau yang telah dicacah dibungkus dengan kertas dengan panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.


Sama halnya dengan bangsawan Eropa, di Indonesia merokok juga bukan untuk keperluan ritual melainkan hanya untuk kesenangan semata demi memenuhi keinginan. Konon katanya sebagian besar orang Indonesia mengatakan apabila dalam sehari tidak merokok serasa ada yang kurang dalam hidupnya. Terutama kebiasaan selesai makan di wajibkan untuk merokok walaupun hanya sebatang saja.
Berkaitan dengan hal yang menyatakan bahwa dalam sehari itu wajib menghisap orang, riset mengungkapkan bahwa rokok mengandung bahan yang dapat menimbulkan ketergantungan atau kecanduan.
Segala sesuatu pastinya mempunyai dampak positif dan dampak negative bagi kehidupan seseorang, baik itu untuk dirinya sendiri mau orang lain dan lingkungannya. Begitu juga dengan kebiasaan merokok, walaupun terkadang orang lebih mengenal dampak negative merokok saja, namun pada tulisan ini akan di bahas dampak positif dan dampak negative dari merokok tersebut serta pro kontra larangan merokok.

  


BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Rokok
Rokok adalah salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan bahaya bagi kesehatan individu dan masyarakat. Kemudian ada juga yang menyebutkan bahwa rokok adalah hasil olahan tembakau  terbungkus termasuk cerutu atau bahan lainya yang dihasilkan dari tanamam Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies lainnya atau sintesisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan. (Hans Tendra, 2003)
Rokok terbuat dari tembakau yang diperoleh dari tanaman Nicotiana Tabacum L. Tembakau dipergunakan sebagai bahan untuk sigaret, cerutu, tembakau untuk pipa serta pemakaian oral. Di Indonesia, tembakau ditambah cengkih dan bahan-bahan lain dicampur untuk dibuat rokok kretek. Selain kretek, tembakau juga dapat digunakan sebagai rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa, dan tembakau tanpa asap (chewing tobacco atau tembako kunyah).
Bahan-bahan kimia yang Terkandung dalam Rokok
1. Tar
Tar adalah zat berwarna coklat berisi berbagai jenis hidrokarbon aromatik polisiklik, amin aromatik dan N-nitrosamine.
2. Nikotin
Nikotin adalah bahan alkaloid toksik yang merupakan senyawa amin tersier, bersifat basa lemah dengan pH 8,0. Pada perokok yang menggunakan pipa, cerutu dan berbagai macam sigaret Eropa, asap rokok bersifat basa dengan pH 8,5 dan nikotin pada umumnya tidak dalam bentuk ion dan dapat diabsorpsi dengan baik melalui mulut.


3. Karbonmonoksida
Karbon monoksida (CO) adalah gas beracun yang mempunyai afinitas kuat terhadap hemoglobin pada sel darah merah, ikatan CO dengan haemoglobin akan membuat haemoglobin tidak bisa melepaskan ikatan CO dan sebagai akibatnya fungsi haemoglobin sebagai pengangkut oksigen berkurang, sehingga membentuk karboksi hemoglobin mencapai tingkat tertentu akan dapat menyebabkan kematian.
4. Timah hitam
Timah hitam (Pb) yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebanyak 0,5 ug. Sebungkus rokok (isi 20 batang) yang habis dihisap dalam satu hari akan menghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas bahaya timah hitam yang masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Bisa dibayangkan, bila seorang perokok berat menghisap rata-rata 2 bungkus rokok per hari, berapa banyak zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh. (Sugeng D Triswanto, 2007)

B.   Dampak merokok

Sebagaimana yang dibahas sebelumnya bahwa segala sesuatu memliki sisi positif dan sisi negatif. Begitu juga dengan kebiasaan merokok tentu saja juga memiliki dampak positif dan dampak negative.
1.      Dampak positif
Jika berbicara mengenai dampak positif, yang tersirat dibenak kita yaitu manfaat dari sesuatu yang kita bicarakan.Beberapa ahli melakukan riset mencari tahu apakah ada dampak positif dari merokok, walaupun terkadang sulit diterima. Dalam tulisan ini sedikit membahas hasil riset tersebut, yaitu:
a.       Merokok mengurangi resiko Parkinson
Sebuah penelitian menunjukkan hubungan temporal antara kebiasaan merokok dan berkurangnya risiko penyakit Parkinson. Artinya, efek perlindungan terhadap Parkinson berkurang setelah perokok menghentikan kebiasaan merokoknya. (sumber: Smoking lowers Parkinson’s disease risk)
b.      Perokok lebih kuat dan cepat sembuh dari serangan jantung dan stroke
Penelitian besar menunjukkan manfaat lain merokok, yakni manfaat terhadap restenosis atau penyempitan pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah menjadi terbatas, seperti pembuluh darah ke jantung (cardiovaskular disease) atau ke otak (stroke). Perokok memiliki kesempatan yang lebih baik untuk bertahan hidup dan penyembuhan yang lebih cepat.namun dengan penggunaan yang cukup tidak berlebihan. (sumber: Impact of Smoking on Clinical and Angiographic Restenosis After Percutaneous Coronary Intervention)
c.       Merokok mengurangi resiko penyakit susut gusi yang parah
Sebuah studi telah menunjukkan bahwa sebenarnya perokok berisiko lebih rendah terhadap penyakit gusi seperti susut gusi atau Gingival recession. (sumber: Smoking Does Not Increase Risk Of Receding Gums)
d.      Nikotin membunuh kuman penyebab penyakit tubercolosis
Senyawa ini menghentikan pertumbuhan kuman TBC dalam sebuah tes laboratorium, bahkan bila digunakan dalam jumlah kecil saja, kata Saleh Naser, seorang profesor mikrobiologi dan biologi molekuler di UCF. Kebanyakan ilmuwan setuju bahwa nikotin adalah zat yang menyebabkan orang menjadi kecanduan rokok.(sumber: Shocker: ‘Villain’ nicotine slays TB)
e.       Merokok mencegah kanker kulit yang langka
Sebuah studi menunjukkan merokok menghasilkan risiko lebih rendah penderita penyakit langka yang jarang dan berakibat fatal. (sumber: Smoking Cuts Risk of Rare Cancer).
f.       Nitrat oksida dalam rokok dapat mengurangi radang usus besar
Nikotin mengurangi aktivitas otot melingkar, terutama melalui pelepasan nitrat oksida, dalam kasus ulcerative colitis (UC) atau radang usus. Temuan ini dapat menjelaskan beberapa terapi manfaat dari nikotin (dan merokok) terhadap UC dan dapat menjelaskan mengenai disfungsi penggerak kolon pada penyakit aktif. (sumber: Nitric oxide mediates a therapeutic effect of nicotine in ulcerative colitis).




2.      Dampak negative
a.       Bagi perokok aktif
Membahas masalah dampak negative dari meroko tentu bukanlah hal baru dikalangan masyarakat. Bahkan di setiap kemasan rokok pu telah dituliskan bahaya-bahaya yang ditimbulkan dari rokok itu sendiri. Namun entah apa yang membuat perokok tersebut tidak dapat menghentikan merokok tersebut.
Pada perokok aktif, merokok dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, tekanan darah tinggi dan diabetes. Selain menurunkan risiko terkena serangan jantung, menghentikan kebiasaan merokok juga dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung koroner.  asap rokok akan menimbulkan iritasi pada saluran napas, menyebabkan bronchitis, kanker nasofaring dan kanker paru.  
Menghentikan kebiasaan merokok perlu upaya fisik dan mental. Perokok harus memahami bahaya dari merokok karena merokok dapat juga memperpendek umur kita sendiri.
b.      Bagi perokok pasif
Perokok pasif lebih berbahaya dibandingkan perokok aktif. Bahkan bahaya perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif.
Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap.
Perokok pasif dapat mengalami gejala seperti pembentukan lendir yang berlebihan pada saluran napas, batuk, iritasi paru-paru, nyeri dada dan ada rasa tidak nyaman di dada. Perokok pasif juga bisa merasa iritasi pada hidung, mata dan tenggorokan. Bila perokok pasif mengalami nyeri dada, hal tersebut bisa dijadikan indikator bahwa seseorang terkena penyakit jantung. Ini merupakan suatu kerugian yang sangat besar, perokok pasif tidak pernah merokok namun mereka tersakiti oleh para perokok aktif.

C.   Larangan merokok
Menyadari bahwa rokok ternyata mempunyai dampak positi dan dampak negative, banyak ditemukan permasalahan daam masyarakat. Bagi perokok pasif yang telah mengetahui dampak asap rokok yang sangat mengancam nyawa manusia ini tentu sangat meresahkan mereka. Akan tetapi sebaliknya, bagi perokok aktif yang sudah kecanduan sulit untuk menghentikan kebiasaan ini bahkan sering terjadi keributan hanya karena saling berdebat mengutarakan pendapat masing.
 Merokok mempunyai efek negative yang sangat berbahaya dalam kehidupan, hingga merokok dapat mengancam nyawa manusia. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mengambil langkah dengan cara melarang merokok di tempat umum. Tentu saja aturan ini menimbulkan pro dan kontra.
Untuk kalangan perokok pasif tentu saja aturan ini sangatlah bagus bagi mereka, karena mereka dapat terhindar dari bahaya rokok tersebut walaupun mereka tidak merokok. Namun aturan seperti itu belum seratus persen dapat menyelamatkan mereka. Kenyataannya hanya sebagian dari perokok menaati peraturan tersebut.
 Berbeda halnya dengan para perokok aktif, tentu saja ini menjadi tamparan yang sangat tidak enak. Apalagi mereka yang sudah kecanduan berat merokok ini. Bagi perokok aktif yang telah terkena kecanduan yang sangat akut, tidak merokok sehari saja akan membuat mereka kesakitan.
Namun, apabila pemerintah melarang merokok secara keseluruhan, aka ada banyak pihak yang sangat dirugikan dari permasalahan ini. Salah satunya yaitu produsen rokok. Dapat dibayangkan betapa ruginya mereka jika pemerintah memberhentikan penjualan rokok sepenuhnya. Negara juga akan dirugikan dengan kehilangan pajak dari rokok tersebut.
Beruntungnya, di Indonesia merokok belum menjadi kegiatan yang sangat dilarang (illegal) akan tetapi pemerintah berusaha mencari cara agar dapat menurunkan pencandu rokok atau meminimalisir bahaya merokok itu sendiri.
Contohnya, pemerintah telah memberlakukan aturan untuk membuat gambar bahaya pada setiap kemasan rokok. Dan pemerintah juga telah membuatkan aturan dengan membuatkan ruangan khusus untuk merokok.
Cara ini diharapkan dapat menghindarkan para perokok pasif dari bahaya rokok yag sangat mematikan.
Begitu juga dengan para perokok akti untuk lebih menyadari lingkungan sekitarnya, mematuhi segala aturan mengenai merokok. Ini juga berarti dapat mengurangi bahaya merokok.


  

BAB III
PENUTUP

Dengan penjabaran di atas, maka diharapkan kita mengetahui dampak dari merokok tersebut,baik dampak positif dan dampak negative. Dengan melihat semua dampak negative yang sangat mengancam kehidupan alangkah lebih baik untuk dapat mengurangi kebiasaan merokok itu sendiri.
Merokok tidak hanya merugikan diri sendiri, namun juga orang lain dan lingkungan sekitar kita. Bagi perokok aktif juga sebaiknya lebih menyadari bahaya-bahaya tersebut dan sebaiknya memanfaatkan faslitas yang di berikan pemerintah atau lembaga-lembaga lain seperti ruangan khusus untuk para perokok.
Merokok juga memliki dampak positif, namun dengan kadar yang secukupnya tidak berlebihan.
Jadi dapat di tarik kesimpulan, merokok di bolehkan saja asalkan mengetahui etika-etika merokok dan gunakan seperlunya tidak berlebihan sehingga bahaya yang ditimbulkan tidak terlalu besar.

  
DAFTAR PUSTAKA



Bagikan ke:
Facebook
Tweets
0 Google
 
Copyright © LOVE IS MY LIFE - All Rights Reserved